Pengertian Edge Detection
Okey, postingan saya kali ini saya mencoba sharing masih seputar ilmu
yang masih saya pelajari di matakuliah Digital Image Processing yaitu
tentang Edge Detection.
Deteksi tepi (edge detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah :
Tepian dari suatu citra berada pada titik yang memiliki perbedaan intensitas yang tinggi. Berdasarkan prinsip-prinsip filter pada citra, maka tepian suatu citra dapat diperoleh menggunakan High Pass Filter (HPF), yang mempunyai karakteristik,
ada beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk proses deteksi tepi, diantaranya adalah metode Robert, metode Prewitt, metode Sobel dan lainnya. Pada tugas kali ini metode yang digunakan adalah metode Sobel.
Metode Sobel merupakan pengembangan metode robert (teknik differensial pada arah horizontal dan differensial pada arah vertikal) dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan dari metode sobel ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Operator yang digunakan dalam metode Sobel adalah :
Pada uji coba kali ini, saya menggunakan java. Pada program sederhana ini citra yang digunakan sebagai input merupakan citra dengan ukuran 320 x 240 pixel. Program akan membaca bit RGB dari citra yang diinputkan kemudian dirubah ke dalam bentuk grayscale dengan mengambil rata-rata dari bit RGB tiap pixeknya. Nilai intensitas grayscale tersebut disimpan dalam array dan setelah itu digunakan sebagai parameter fungsi untuk melakukan deteksi tepi dengan memfilter pixel citra menggunakan operator Sobel dan kemudian menampilkannya secara bersebelahan dengan citra asli agar citra hasil deteksi tepi dapat terlihat perbedaanya.
Disini metode yang digunakan adalah metode Sobel karena dianggap cukup mampu mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Dimana H adalah filter untuk arah horizontal dan V adalah filter untuk arah vertikal. Untuk daerah pada tepi-tepi dari citra, intensitas pixelnya dibiarkan tetap sama dengan citra grayscale awal karena tidak tercover dengan operator sobel. Namun secara umum hal ini tidak terlalu terlihat pengaruhnya pada citra hasil deteksi tepi.
Pada program terdapat panel threshold yang merupakan parameter untuk menentukan tingkat kejelasan citra dari hasil deteksi tepi yang dilakukan. Nilai threshold antara 0 – 255, dimana artinya bila ada intensitas pixel yang bernilai di atas threshold maka intensitas pixel tersebut akan bernilai sama dengan threshold. Saya sendiri sebenarnya masih agak ragu dengan penerapan threshold yang saya gunakan, karena sepertinya masih kurang tepat atau malah mungkin tidak perlu untuk program ini, monggo di koreksi .
Selain itu pada program terdapat tombol export yang berguna untuk mengexport citra hasil deteksi tepi menjadi suatu file image dengan ekstensi .png dan diletakkan pada direktori tertentu.
berikut ini adalah hasil pengujian terhadap beberapa gambar :
Nah, sekian posting dari saya, tidak berat2 kan, masih banyak yang perlu dikoreksi karena saya juga masih belajar.. hehe Semoga bermanfaat .
REFERENSI
[1] Gonzalez, R.C and Woods, R.E., 2002, Digital Image Processing, 2nd edn, Prenctice Hall, New Jersey
[2] EEPIS, 2008, Deteksi Tepi (Edge Detection), http://lecturer.eepis-its.edu/~riyanto/citra-bab8.pdf , diakses pada 26 Oktober 2011.
[3] Hestiningsih, I.,2008, http://images.moedy9.multiply.multiplycontent.com/attachment /0/SMuvQwoKCBkAAAyjuk1/TugasPCitra.pdf?key=moedy9:journal:16&nmid=115281461 , diakses 25 Oktober 2011.
Deteksi tepi (edge detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah :
- Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra.
- Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjaid karena error atau adanya efek dari proses akuisii citra
Tepian dari suatu citra berada pada titik yang memiliki perbedaan intensitas yang tinggi. Berdasarkan prinsip-prinsip filter pada citra, maka tepian suatu citra dapat diperoleh menggunakan High Pass Filter (HPF), yang mempunyai karakteristik,
ada beberapa macam metode yang dapat digunakan untuk proses deteksi tepi, diantaranya adalah metode Robert, metode Prewitt, metode Sobel dan lainnya. Pada tugas kali ini metode yang digunakan adalah metode Sobel.
Metode Sobel merupakan pengembangan metode robert (teknik differensial pada arah horizontal dan differensial pada arah vertikal) dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan dari metode sobel ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Operator yang digunakan dalam metode Sobel adalah :
Pada uji coba kali ini, saya menggunakan java. Pada program sederhana ini citra yang digunakan sebagai input merupakan citra dengan ukuran 320 x 240 pixel. Program akan membaca bit RGB dari citra yang diinputkan kemudian dirubah ke dalam bentuk grayscale dengan mengambil rata-rata dari bit RGB tiap pixeknya. Nilai intensitas grayscale tersebut disimpan dalam array dan setelah itu digunakan sebagai parameter fungsi untuk melakukan deteksi tepi dengan memfilter pixel citra menggunakan operator Sobel dan kemudian menampilkannya secara bersebelahan dengan citra asli agar citra hasil deteksi tepi dapat terlihat perbedaanya.
Disini metode yang digunakan adalah metode Sobel karena dianggap cukup mampu mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi. Dimana H adalah filter untuk arah horizontal dan V adalah filter untuk arah vertikal. Untuk daerah pada tepi-tepi dari citra, intensitas pixelnya dibiarkan tetap sama dengan citra grayscale awal karena tidak tercover dengan operator sobel. Namun secara umum hal ini tidak terlalu terlihat pengaruhnya pada citra hasil deteksi tepi.
Pada program terdapat panel threshold yang merupakan parameter untuk menentukan tingkat kejelasan citra dari hasil deteksi tepi yang dilakukan. Nilai threshold antara 0 – 255, dimana artinya bila ada intensitas pixel yang bernilai di atas threshold maka intensitas pixel tersebut akan bernilai sama dengan threshold. Saya sendiri sebenarnya masih agak ragu dengan penerapan threshold yang saya gunakan, karena sepertinya masih kurang tepat atau malah mungkin tidak perlu untuk program ini, monggo di koreksi .
Selain itu pada program terdapat tombol export yang berguna untuk mengexport citra hasil deteksi tepi menjadi suatu file image dengan ekstensi .png dan diletakkan pada direktori tertentu.
berikut ini adalah hasil pengujian terhadap beberapa gambar :
Nah, sekian posting dari saya, tidak berat2 kan, masih banyak yang perlu dikoreksi karena saya juga masih belajar.. hehe Semoga bermanfaat .
REFERENSI
[1] Gonzalez, R.C and Woods, R.E., 2002, Digital Image Processing, 2nd edn, Prenctice Hall, New Jersey
[2] EEPIS, 2008, Deteksi Tepi (Edge Detection), http://lecturer.eepis-its.edu/~riyanto/citra-bab8.pdf , diakses pada 26 Oktober 2011.
[3] Hestiningsih, I.,2008, http://images.moedy9.multiply.multiplycontent.com/attachment /0/SMuvQwoKCBkAAAyjuk1/TugasPCitra.pdf?key=moedy9:journal:16&nmid=115281461 , diakses 25 Oktober 2011.
Komentar
Posting Komentar